15.000 Sertipikat PTSL Resmi Dibagikan, 503 Bidang untuk Desa Tanjungkarya, ATR/BPN Garut Hadirkan Kepastian Hukum dan Harapan Baru bagi Warga

Caption: Prosesi penyerahan sertipikat PTSL di aula Desa Tanjungkarya Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut. warga begitu antusias dan mengucapkan terima kasih (foto //Risnandi firdaus)

Pojokgarut.com — Kamis pagi, 16 Oktober 2025, Aula Desa Tanjungkarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, dipenuhi wajah-wajah penuh haru. Ratusan warga berkumpul membawa harapan, menyambut momen yang telah lama mereka nanti penyerahan sertipikat tanah Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) oleh Kantor ATR/BPN Kabupaten Garut.

Pada kesempatan tersebut, diserahkan 503 bidang sertifikat tanah untuk warga Desa Tanjungkarya. Penyerahan dilakukan secara resmi oleh Tim 2 ATR/BPN Garut, sementara Tim 1 dijadwalkan melaksanakan pembagian sertifikat pada minggu depan.

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Garut, Eko Suharno, hadir langsung dan memberikan replica watches UK keterangan bahwa pembagian sertifikat dilakukan secara bertahap untuk menjaga ketertiban dan akurasi data.

“Hari ini penyerahan sertifikat dilaksanakan oleh Tim 2, sedangkan untuk Tim 1 akan dilaksanakan replica watches minggu depan. Kami ingin memastikan semua proses berjalan tertib, tepat sasaran, dan dapat dipertanggungjawabkan,” jelas Eko Suharno di hadapan warga.

Ia menegaskan, program PTSL bukan hanya sekadar proses administratif, tetapi langkah nyata menghadirkan kepastian hukum bagi masyarakat atas tanah yang mereka miliki.

Penerima sertipikat program PTSL yang dilaksanakan di aula kantor desa Tanjungkarya Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut

“Program ini bukan hanya tentang kertas dan cap, tapi tentang kepastian hidup masyarakat yang lebih sejahtera dan berdaya,” tambahnya.

Untuk mencapai target 15.000 bidang tanah se-Kabupaten Garut, ATR/BPN Garut membentuk dua tim lapangan:

Tim 1, dipimpin oleh Fransiskus, menangani 7.500 bidang tanah.

Tim 2, dipimpin oleh Deden, menggarap 7.500 bidang lainnya.

Keduanya bekerja di berbagai wilayah, termasuk Kecamatan Samarang, Pasirwangi, dan Rolex replica beberapa daerah lain. Proses penyerahan sertifikat dimulai sejak awal Mei, menandakan semangat percepatan pelayanan kepada masyarakat.

“Kami dorong agar masyarakat segera memanfaatkan sertifikatnya untuk akses modal usaha, khususnya bagi pelaku UMKM. Kami juga bekerja sama dengan koperasi dan perbankan agar sertipikat ini menjadi alat produktif,” ujar Eko.

Ketua Tim 2, Deden, yang memimpin langsung penyerahan hari ini, mengungkapkan bahwa perjalanan menuju suksesnya program ini tidak mudah. Dari medan berbukit hingga proses verifikasi yang melelahkan, semua dijalani dengan dedikasi tinggi.

“Kami bekerja siang dan malam, memastikan setiap bidang terdata dengan benar. Tapi semua lelah terbayar ketika melihat senyum warga saat menerima sertipikatnya,” ujarnya dengan nada bangga.

Sementara itu, Ketua Tim 1 Fransiskus menyampaikan bahwa pihaknya kini tengah mempersiapkan pembagian sertifikat yang dijadwalkan minggu depan.

“Kami sedang melakukan finalisasi data agar pembagian tahap berikutnya berjalan lancar. Ini adalah komitmen kami memberikan pelayanan terbaik,” tuturnya.

Dari barisan warga yang hadir, Sulaiman (62 tahun), warga asli Desa Tanjungkarya, tak kuasa menahan rasa syukur. Ia menggenggam sertifikatnya dengan tangan bergetar.

“Saya sangat berterima kasih kepada ATR/BPN atas adanya program PTSL ini,” ujarnya.

“Dulu kami hanya berharap punya bukti sah atas tanah kami. Sekarang, berkat program ini, kami punya kepastian hukum. Tanah ini bukan hanya tempat tinggal, tapi warisan yang sah untuk anak cucu.”

Sertipikat yang ia pegang bukan sekadar dokumen hukum, melainkan simbol dari ketenangan batin dan kepastian masa depan.

Program PTSL kini menjadi jalan menuju kesejahteraan masyarakat. Dengan sertifikat di tangan, warga dapat mengakses modal usaha, memperluas kegiatan ekonomi, dan memperkuat UMKM lokal.

“Semoga masyarakat Garut merasa terbantu dengan program ini. Baik PTSL maupun redistribusi tanah, semuanya kami lakukan demi kepentingan rakyat Garut,” pungkas Eko Suharno.

Dan di tengah riuh tepuk tangan warga Desa Tanjungkarya pagi itu, terasa satu pesan yang kuat:

Negara hadir bukan dengan janji, tetapi dengan bukti  di atas tanah tempat rakyat berpijak, bekerja, dan menanam masa depan mereka. (Risnandi)

 

 

Exit mobile version