Berita  

Bupati Garut Abdusy Syakur Amin Ikuti Gowes Perpisahan Danrem 062/Tarumanegara

Suasana kebersamaan bersepeda Bupati Garut Abdusy Syakur Amin dengan Jajaran Korem 062 Tarumanegara

Pojokgarut.com – Hari itu udara Garut terasa lebih segar dari biasanya. Jalanan ramai dengan kayuhan sepeda, bukan sekadar olahraga biasa, tapi menjadi panggung perpisahan penuh makna. Dari halaman Makorem 062/Tarumanegara, deru pedal mengiringi perjalanan seorang perwira yang sebentar lagi akan menutup babak pengabdian di tanah Pasundan.

Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, ikut serta mengayuh sepeda Minggu pagi (7/9/2025), menyatu dengan barisan prajurit, pejabat, dan masyarakat. Kehadiran sang bupati bukan sekadar simbol, melainkan penghormatan bagi Kolonel Inf Nurul Yakin, Danrem 062/Tarumanegara, yang tengah bersiap menjalani tugas baru di medan pengabdian berbeda.

Dengan nada penuh penghargaan, Bupati Syakur menyampaikan doa dan harapan. Ia menegaskan, rotasi jabatan adalah keniscayaan, namun yang terpenting adalah bagaimana setiap amanah diemban dengan tanggung jawab, keikhlasan, dan keberkahan. “Semoga di tempat tugas yang baru, Kolonel Nurul Yakin tetap sukses, tetap membawa manfaat, dan tetap menjadi pemimpin yang amanah,” ucapnya.

Tak hanya bicara soal perpisahan, Bupati juga menggarisbawahi arti lain dari kegiatan ini. Bersepeda, katanya, bukan sekadar olahraga, tapi ajakan untuk hidup lebih sehat. Dari kayuhan sederhana, lahirlah semangat kolektif menjaga kebugaran, melestarikan lingkungan, sekaligus membangun kebersamaan. Ia berharap, Garut ke depan mampu melahirkan komunitas sepeda yang solid, bahkan atlet berprestasi yang mengharumkan nama daerah.

Di sisi lain, Kolonel Nurul Yakin juga menyampaikan pesan yang tak kalah dalam. Baginya, gowes pagi ini adalah simbol persaudaraan. Bukan hanya mempertemukan TNI dan pemerintah daerah, tapi juga menguatkan simpul silaturahmi dengan masyarakat. “Gowes ini untuk kesehatan diri kita sendiri, dan menjadi pengingat bahwa mencintai hidup sehat sama artinya dengan mencintai lingkungan,” tuturnya.

Ia menitipkan harapan agar masyarakat Garut tak berhenti menggalakkan olahraga bersepeda. Bukan semata soal hobi, tapi juga jalan pembinaan bagi generasi muda. Dari hobi bisa lahir prestasi, dari komunitas bisa lahir juara.

Acara ditutup dengan suasana hangat. Tak ada perpisahan yang benar-benar berakhir, sebab silaturahmi selalu menemukan jalannya. Kayuhan pagi itu mengajarkan, bahwa dalam setiap perjumpaan, selalu ada nilai yang ditinggalkan. Dan di balik setiap perpisahan, selalu tersimpan harapan akan pertemuan yang lebih baik di masa depan.(**)