Caption: Anggota DPR RI Fraksi Golkar, H. Ade Ginanjar, S.Sos, turun langsung ke tengah masyarakat dalam agenda reses di Aula Desa Cipicung, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Sabtu (11/10/2025). (Foto //wartawan pojokgarut.com)
Pojokgarut.com – Suara rakyat Banyuresmi akhirnya sampai ke telinga Senayan. Anggota DPR RI Fraksi Golkar, H. Ade Ginanjar, S.Sos, turun langsung ke tengah masyarakat dalam agenda reses di Aula Desa Cipicung, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Sabtu (11/10/2025).
Bukan sekadar temu kangen politik, melainkan panggung nyata untuk mendengar keluhan rakyat dan menagih janji pembangunan yang belum sepenuhnya dirasakan.
Aula desa itu mendadak hidup. Warga, tokoh masyarakat, hingga pengurus PD/PK Golkar tumpah replica Rolex ruah menyampaikan aspirasi. Mereka tak ingin suara mereka hilang di balik meja birokrasi. Dan di sanalah, Ade Ginanjar hadir bukan sebagai pejabat yang berjarak, melainkan wakil rakyat yang benar-benar mendengar.
“Kami datang bukan untuk berjanji, tapi untuk mendengarkan. Apa yang menjadi keluhan masyarakat, terutama soal infrastruktur di Banyuresmi, harus segera kita dorong agar ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah,” tegas Ade, membuka pertemuan dengan nada lugas.

Menurut Ade, mayoritas keluhan warga masih berputar pada kerusakan jalan lingkungan dan jalan desa Rolex replica urusan yang selama ini menjadi kewenangan pemerintah kabupaten. Ia berjanji akan segera membawa laporan itu langsung ke Bupati Garut, yang juga berasal dari partai yang sama, Partai Golkar.
“Rata-rata keluhannya masih kewenangan kabupaten. Saya akan dorong Bupati Garut agar segera bertindak. Ini bukan hanya soal pembangunan, tapi soal keadilan akses bagi rakyat kecil,” ujarnya dengan nada menohok.
Namun Ade juga realistis. Ia menjelaskan bahwa kebijakan besar baru bisa berjalan mulai tahun 2026, karena Bupati Garut baru dilantik Februari lalu. Tahun depan menjadi masa penting bagi Pemkab Garut untuk merealisasikan janji-janji politiknya yang tertuang dalam RPJMD.
“Kita catat semua aspirasi ini sebagai pijakan kebijakan. Tahun 2026 harus jadi replica watches tahun kerja nyata, bukan sekadar rencana,” tegasnya lagi.
Tak hanya bicara infrastruktur, Ade Ginanjar juga menyoroti isu yang tengah ramai di Garut: dugaan keracunan pada program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Ia menilai, niat programnya baik, tapi pelaksanaannya harus dikawal ketat agar tidak membahayakan anak-anak sekolah.
“Program MBG itu luar biasa, tapi pengawasan dan higienitas harus jadi perhatian serius. Jangan sampai niat baik berubah jadi bencana,” tandas Ade.
Ia menegaskan bahwa pengawasan mutu makanan harus dilakukan secara menyeluruh—mulai dari bahan baku, proses penyajian, hingga distribusi ke sekolah-sekolah.
“Kita ingin anak-anak Garut tumbuh sehat, kuat, dan cerdas. Karena dari merekalah masa depan Indonesia Emas 2045 akan lahir,” tambahnya penuh semangat.
Sebagai anggota Komisi II DPR RI Dapil XI (Garut, Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya), Ade Ginanjar menegaskan komitmennya untuk terus menjadi jembatan penghubung antara rakyat dan pemerintah.
“Kewenangan kami di pusat memang terbatas, tapi suara rakyat tidak boleh dibatasi. Selama itu untuk kepentingan masyarakat, saya akan terus suarakan di Senayan,” tutupnya dengan nada meyakinkan.
Kehadiran Ade Ginanjar dalam reses kali ini memberi sinyal kuat bahwa politik sejati bukan tentang janji, tapi aksi dan empati. Ia tak hanya datang membawa spanduk partai, tapi membawa harapan masyarakat yang menunggu perubahan nyata di Banyuresmi dan sekitarnya.(**)








