(Caption:// foto// Bupati kabupaten Garut Abdusy Syakur amin didampingi kepala dinas DPPKBPPPA kabupaten Garut Yayan waryana kunjungi klinik bunda Alya)
Pojokgarut.com– Klinik Bunda Alya di Jalan Raya Cimanuk, Sabtu pagi (13/9/2025), langkah Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, terasa lebih pelan dari biasanya. Ia hadir bukan sekadar untuk memantau, melainkan memastikan bahwa sebuah upaya penyelamatan sedang berjalan: program Keluarga Berencana Metode Kontrasepsi Jangka Panjang melalui Medis Operasi Wanita (MOW).
Didampingi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Garut, Yayan Waryana, Syakur menegaskan bahwa pengendalian jumlah penduduk bukan semata urusan angka, melainkan soal kualitas hidup.
“Faktanya, angka kematian ibu di Garut itu tinggi. Banyak di antaranya yang berusia di atas 40 tahun, usia yang sensitif dengan risiko tinggi saat melahirkan. Maka, pencegahan menjadi sangat penting,” ujar Syakur dengan nada serius.
Lebih dari sekadar program, KB adalah ikhtiar panjang: menekan angka kematian ibu, menjaga kesehatan perempuan, dan memastikan anak-anak lahir dalam kondisi ideal. Syakur pun mengingatkan, program ini tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah.
“Masyarakat yang sudah paham risikonya, cobalah melakukannya secara mandiri. Jangan semua menyerahkan pada negara,” tegasnya.
Kepala DPPKBPPPA, Yayan Waryana, menambahkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap program KB, khususnya MOW, cukup besar. Dalam layanan kali ini, pihaknya menargetkan 80 peserta, bagian dari target tahunan sebanyak 300 akseptor—angka yang bahkan melampaui target provinsi.
“Pelayanan ini rutin dilakukan setiap dua bulan sekali, dan pesertanya selalu banyak. Itu menandakan kesadaran masyarakat terus meningkat,” jelas Yayan.
Menurutnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi bukti bahwa program KB memberi dampak nyata. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Garut kini berada di angka 1,12—peringkat ke-15 dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Angka ini masih menyisakan pekerjaan rumah, tapi setidaknya menunjukkan arah yang lebih baik.
Di balik angka, ada cerita-cerita yang tak kalah penting. Banyak ibu yang memilih IUD atau implan, khususnya di wilayah perkotaan. Ke depan, pemerintah daerah juga menyiapkan program Metode Operasi Pria (MOP) pada November nanti, sebuah upaya menegaskan bahwa KB bukan hanya urusan perempuan.
Yayan tak lupa memberi apresiasi pada para petugas dan kader KB di lapangan. “Mereka tidak sekadar mencari akseptor, tapi juga mengantar langsung ke klinik. Itu bentuk dedikasi yang luar biasa,” tutupnya.
Program KB di Garut kini bukan sekadar slogan lama tentang “dua anak cukup.” Ia menjelma sebagai langkah nyata menjaga ibu, melindungi anak, dan memastikan generasi mendatang tumbuh sehat di bumi Garut.(**)