Berita  

Tol Getaci: 52 Persen Melaju, Tersandera Anggaran Bank Dunia

Caption : (Eko Suharno kepala ATR/ BPN Kabupaten Garut//foto..)

Pojokgarut.com – Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap, atau akrab disebut Getaci, bukan sekadar jalur beton. Ia adalah janji panjang yang diharapkan bisa memangkas jarak, menyambung mobilitas, sekaligus mengerek roda ekonomi di tanah Priangan Timur.

Namun, di balik angka progres yang kini mencapai 52 persen, ada cerita lain: sebuah proyek raksasa yang masih tersendat pada persoalan klasik bernama anggaran. Dana dari Integrated Lands Administration and Spatial (ILAS) pinjaman Bank Dunia yang diharapkan jadi bahan bakar percepatan belum sepenuhnya mengucur.

Kepala ATR/BPN Kabupaten Garut, Eko Suharno, tak menampik hal ini. “Tol Getaci itu sudah 52 persen, ini kaitannya dengan anggaran juga, anggaran dari ILAS ya, jadi tergantung sana,” ujarnya di komplek Pendopo Garut, Kamis (11/9).

Seolah memberi kabar gembira bercampur harap, Eko mengungkapkan bahwa sesuai informasi dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), tahun depan akan dilakukan penetapan lokasi (penlok) ulang. Bersamaan dengan itu, pengajuan dana segar juga akan kembali diketuk.

“Informasi dari PPK, tahun depan dipenlokan kembali, serta diajukan anggaran kembali. Yang jelas, kami sudah terus berjalan,” katanya menegaskan.

Di atas kertas, semua data pembayaran lahan tersisa sudah dikirim ke pihak ILAS. Di lapangan, masyarakat masih menunggu kepastian kapan realisasi anggaran itu turun.

“Data sudah kami sampaikan ke ILAS. Untuk realisasi, kami menunggu. Anggaran itu kan wewenangnya mereka. Tapi pendataan dari kami sudah selesai,” pungkas Eko.

Maka, Getaci hari ini ibarat separuh jalan yang sudah terbentang, namun separuh lainnya masih menunggu restu dana dari negeri seberang. Sebuah proyek strategis yang kian nyata bentuknya, tapi tetap disandera waktu dan birokrasi.(**)

 

 

 

Exit mobile version